GARUT, STATUSJABAR.COM – DPC PDI Perjuangan Garut menunjukkan kepedulian kepada korban bencana alam longsor di Cilawu, Kabupatén Garut Jawa Barat, kepedulian tersebut dengan mengirimkan bantuan tanggap darurat berupa pendirian Posko tim Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Garut dan makanan cepat saji.
“Posko BAGUNA ini sebagai bentuk respon DPC PDI Perjuangan Garut atas kejadian longsor di wilayah Desa Karyamekar tepatnya di Kampung Cipager dan Babakan Kawung, Kecamatan Cilawu,” kata Yudha saat ditemui usai mendampingi Anggota DPRD Jawa Barat Memo Hermawan dan Wabup dr Helmi Budiman meninjau lokasi Longsor .
Dikatakan Yudha, kita bikin posko membantu BPBD karena memang hari ini Kabupaten Garut begitu banyak lokasi yang rawan bencana sehingga tentu BPBD akan banyak butuh bantuan dan kita punya organisasi relawan namanya yang memang kompeten dalam konteks penanggulangan bencana sehingga ikut dalam konteks assessment
”Ada sekitar delapan orang yang kita tugaskan dan tetap stendby di lokasi bencana, Dan juga ini adalah bentuk serginitas antara BAGUNA dan BPBD, kita pun bikin posko juga karena posko utama itu tepatnya di madrasah Nuriman,” ungkapnya
Ia menjelaskan, BAGUNA ini tak lain untuk membantu Warga seperti ikut ronda bersama warga dalam mengantisipasi kekhawatiran warga terhadap adanya longsor susulan
Lanjut Yudha, kehadiran ini atas permintaan dari warga RW 04 dan RW 02 . pendirian posko BAGUNA ini ditempatkan di RW empat yang berdekatan langsung dengan lokasi longsor tanah.
”Kita akan terus standby, Selama kita dibutuhkan dan BPBD di sini juga akan ikut standby,” ujarnya
Lebih jauh dikatakan Yudha, Selain itu, juga selain standby kami juga untuk dukungan evakuasi dan bantuan logistik kepada warga masyarakat yang terdampak bencana. Halnya kemarin dan hari ini kita berikan bantuan pada pengungsi seperti bahan pokok beras, minyak, mi instan dan Kasur
”Selain itu kita menghibur anak-anak di lokasi pengungsian, Karena di sini ada ada 106 warga yakni pengungsian 51 KK. makanya kenapa kita stay kita untuk mengidentifikasi juga kebutuhan warga selama di masa tanggap darurat ini,” tuturnya (**)