GARUT, STATUSJABAR.COM – Pemkab Garut bersama KOREM 062/Tarumanagara menggelar Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam, berlangsung di Markas Korem 062/Tarumanagara, Jalan Bratayudha, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (10/11/2021).
Bertindak sebagai pembina apel, Bupati Garut, Rudy Gunawan, dihadiri Danrem 062/Tarumanagara, unsur Forum Komunikasi Piminan Daerah, diikuti dari kesatuan TNI dan Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Dinas Perhubungan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta para relawan Lainnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, doahadapan peserta apel menjelaskan, tanggap darurat bencana di Kabupaten Garut hanya dilakukan di 1 kecamatan, sehingga kecamatan lainnya ditanggulangi secara parsial dengan menggunakan anggaran dari BTT (Belanja Tak Terduga) khusus kebencanaan.
“Tanggap darurat itu satu kecamatan yang lainnya karena tidak besar kita tanggulangi secara parsial kita juga keluarkan dananya dari BTT,” kata Rudy.
Bupati Garut juga memaparkan, pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan TNI/Polri beserta stakeholder lainnya dalam menghadapi serta menanggulangi bencana yang tidak bisa diprediksi, sehingga ketika bencana datang Pemerintah Kabupaten Garut sudah siap meminimalisir dampak dari bencana tersebut.
Saat ini, lanjut Rudy, Kabupaten Garut berada di nomor 2 sebagai daerah rawan bencana se-Indonesia, di mana ada 16 kecamatan di wilayah selatan yang masuk ke dalam daerah rawan bencana seperti banjir bandang, longsor, dan pergerakan tanah, sedangkan 7 kecamatan (23 desa) lainnya masuk rawan bencana tsunami, dan 6 kecamatan masuk rawan bencana gunungapi.
“Jadi kalau peta rawan kebencanaan di Garut ada 16 kecamatan yang mempunyai tingkat kerawanan banjir bandang, longsor serta pergerakan tanah itu kebanyak ada di Garut Selatan,” katanya.
Sementara, Danrem 062/TN, Kolonel Inf. Kosasih menyebutkan pelatihan kesiapsiagaan bencana ini melibatkan banyak komponen, seperti TNI/Polri, BPBD, Tagana, Dinas Perhubungan, LSM serta stakeholder lainnya.
“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Bupati dalam sambutan, bahwa bencana ini tidak tahu kapan akan terjadi. Untuk mengantisipasi hal tersebut kita harus latihan, kita bisa karena terbiasa, nah untuk terbiasa harus dilatih intinya demikian,” katanya.
Danrem 062/TN mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga serta melindungi alam sekitar agar bencana yang diakibatkan oleh manusia tidak terjadi, sehingga tidak menimbulkan dampak tidak baik bagi masyarakat.
“Sayangi alam sehingga alam menyayangi kita, jangan tebang pohon sembarangan, jangan buang sampah sembarangan. Karena seperti (yang) Allah katakan
“Zhaharal fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidin-nas” jadi banyak kerusakan di muka bumi ini di darat maupun di lautan karena ulah manusia. Itulah jangan sampai kita menjadi bagian merusak alam,” tandasnya.