
GARUT, STATUSJABAR.COM – Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia bekerjasama dengan Fkep Unpad,, STIKEP PPNI, STIKES Faletehan Serang, STIKES YPIB Majalengka, STIKES CIREBON, STIKES Bina Putra Banjar dan STIKES Indramayu menyelenggarakan Webinar dalam rangka Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Kongres Nasional III.
Menurut Ketua Hipmebi Pusat Ns. Sunardi, M.Kep., Sp.KMB Webinar ini mengusung tema ”Digital Transformation Shaping The Future of Medical Surgical Nursing in The New Normal Era” pada 25 Maret 2022 – 26 Maret 2022.
“Pelaksanaannya terbagi menjadi 2 hari, hari pertama webinar dan presentasi ilmiah secara virtual dan hari kedua kegiatan Kongres Nasional diselenggarakan di Yello Hotel Paskal, Bandung Jawa Barat,” kata Sunardi, Sabtu 26 Maret 2022.
Webinar dan Presentasi ilmiah ini bertujuan untuk membangun pandangan yang komprehensif terkait penerapan teknologi pada bidang Keperawatan Medikal Bedah.Hal ini dianggap penting untuk menjawab tantangan zaman dan mempersiapkan perawat di era teknologi saat ini.
“Webinar ini diikuti oleh banyak peserta mahasiswa keperawatan ataupun perawat dan dosen perawat lembaga kesehatan lainnya, serta praktisi yang mengikuti kegiatan presentasi ilmiah,” katanya.
Tema yang dibawakan pada webinar ini disuguhkan dengan materi yang menarik dan tentunya dengan pembicara yang handal pada bidangnya masing-masing. Pembicara pada Webinar Nasional ini adalah Ai Tanimizu, RN, BSCN, MN (WHO Representative to Indonesia) membahas mengenai Current state of digitalization and actions to close the digital gap in Indonesia healthcare systems.
Ai Tanimizu selaku perwakilan WHO untuk Indonesia membahas tentang arah dan panduan world Health Organization (WHO) terhadap Perawat dan Bidan.
“Perawat dan tenaga kesehatan lain harus memperhatikan capaian layanan kesehatan,” kata Ai.
“Universal health coverage meliputi akses terhadap layanan kesehatan, peningkatan kualitas layanan, biaya kesehatan yang terpenuhi, dan berfokus pada layanan kesehatan primer,” lanjut Ai.
Selanjutnya Ai juga menekankan layanan keperawatan berbasis bukti penelitian yang akurat.Ai yang bertugas untuk WHO sejak november 2020 sangat menekankan agar setiap orang dan dimanapun mereka berada dapat mendapatkan layanan kesehatan terbaik.
Ai yang bertanggung jawab sebagai perwakilan WHO Asia Tenggara ini menekankan pentingnya pendidikan bagi perawat dan bidan, serta penguatan kapasitas kepemimpinan kedua profesi itu. Dan pada akhirnya pemanfaatan digital health akan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan tingkat kesehatannya.
Sementara itu Hipmebi Jabar sebagai tuan rumah kegiatan ini dalam sambutannya bapak Urip Rahayu, S.Kep., Ners, M.Kep seorang dosen dari KMB FKep UNPAD menyampaikan peserta dalam kegiatan webinar ini diikuti oleh banyak peserta mahasiswa keperawatan ataupun lembaga kesehatan lainnya, serta praktisi yang mengikuti kegiatan presentasi ilmiah.
Tercatat ada 834 peserta yang terdaftar dalam kegiatan webinar dan 54 peserta mengikui kegiatan presentasi ilmiah, sehingga total peserta sebanyak 888.
Menurutnya Digital health dlm keperawatan dan kebidanan dapat meningkatkan akses pada yankes, meningkatkan efisiensi, meningkatkan cakupan dan meningkatkan pemerataan dan keadilan pelayanan kesehatan. Sehingga penting dikembangkan mulai di tatanan pendidikan, pekerjaan, penguatan kepemimpinan dan layanan kesehatan. (**)