Minyak Goreng Langka, UMKM Garut : Minyak Bahan Penolong Utama

0
296
UMKM Burayot Simadu di Jl. Otista No.182, Tarogong, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
UMKM Burayot Simadu di Jl. Otista No.182, Tarogong, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

GARUT, STATUSJABAR.COMKelangkaan minyak goreng kemasan masih terjadi. Kondisi itu berdampak ke sejumlah pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Garut.

Seperti halnya salah satu UMKM Garut Burayot Simadu, bahwa produksi nya memang benar – benar menggunakan bahan minyak.

Pekerja menggoreng Burayot di sebuah tempat usaha skala UMKM

“Iya betul jualan saya memang bahan penolong utamanya minyak goreng,” ujar Faridah Maris Owner Burayot Simadu kepada media, Minggu (13/02/2022) pagi.

Karenanya, dia mencari alternatif minyak goreng di suplier dengan harga lama. Yakni 18-20 ribu per liter. Hal itu menyebabkan Burayot Simadu tetap bertahan untuk memproduksinya.

BACA JUGA : Dinas Koperasi dan UKM Garut di Resmikan Bupati

“Istilahnya sekarang mah asal berjalan dulu aja Untung sedikit gapapa asalkan berkah,” keluh pemilik usaha Burayot Simadu itu.

Setiap harinya, Faridah Maris bisa menghabiskan minyak goreng sebanyak 24 liter. Minyak goreng sebanyak itu dia gunakan untuk memproduksi Burayot di 12 outlet.

BACA JUGA : Pemkab Garut Serahkan 5 Sertifikat Halal dari MUI Kepada Pelaku UMKM

“Karena outlet kami tersebar di beberapa lokasi jadi datanya memang gak ada satu di pusat. Cuma kalau dari laporan harian Rata – rata sehari habis 2 liter, Dikalikan 12 outlet jadi 24 liter dalam satu hari. dan kalau sabtu minggu bisa habis 4 literan satu outlet,” ujarnya.

Ia berharap, stok minyak tetap ada dan merata dengan harga sesuai yang sudah diinfokan oleh pusat.

“Harapanya pasti sama dari semua pedagang UMKM utamanya yang menggunakan minyak sebagai bahan bakunya. Inginya stok minyak tetap ada dan merata dengan harga sesuai yang sudah di infokan oleh pusat dan Jangan hanya gembar gembor harga turun tapi di lapangan gak ada stoknya,” papar Faridah Maris.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here