
GARUT, STATUSJABAR.COM – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Rieke Diah Pitaloka M. Hum melaksanakan Serah Terima Data Desa Presisi, Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kepada PJ Bupati Garut, Barnas Adjidin di Aula Pamengkang, Kabupaten Garut, Selasa, (14/01/2025).
Acara ini digagas oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Dr. Rieke Diah Pitaloka dengan Founder Pitaloka Foundation dan penggagas data desa presisi Dekan Fema IPB University, prof. Dr. Sofyan Sjaf, M.Si sekaligus pemateri acara tersebut. Acara ini dihadiri oleh PJ Bupati Garut, Barnas Adjidin, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H Memo Hermawan, Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, Mamat Rahmat, Gea, Dadan Wandiansyah, Asda 1 Bambang Hafidz, Plt Sekwan, H Dudung, Camat Selaawi, Kepala Bapenda, H Didit, Sekdis DPMD, Erwin Riyanto dan Para Kepala Desa se-Kecamatan Selaawi.
Rieke Diah Pitaloka menjelaskan dirinya bersama dekan Institut Teknologi Bandung ( ITB ) melakukan pendataan Desa Presisi yang dilakukan di Desa Mekarsari Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut.
“Ini Dekan dari ITB jadi kami melakukan dari Founder Pitaloka Foundation bekerja sama dengan ITB University untuk melakukan pendataan Desa Presisi di Desa Mekarsari Kecamatan Selaawi baru satu Desa tadi sudah di presentasikan Alhamdulillah disitu ada kurang lebih 238 parameter dan setiap Desa akan memiliki lima peta, Peta Foto-foto, Administrasi, Infrastruktur, Topografi dan peta penggunaan lahan,” ujarnya.
“Dan di dalam peta itu nanti ada 238 parameter dengan titik ordinat, apakah infrastrukturnya baik atau tidak dengan mengacu kepada Lima bidang kesra yang diamanatkan kontitusi yaitu terpenuhinya hak rakyat atas sandang pangan dan papan, Pendidikan dan kebudayaan, pekerjaan, kesehatan dan jaminan sosial, kehidupan sosial perlindungan hukum dan HAM, infrastruktur dan lingkungan hidup yang baik aman dan nyaman,” lanjut Rieke.
Rieke menjelaskan kebijakan pembangunan pemerintahan tidak bisa lagi tanpa basis data yang akurat. “Nah itu jadi 238 parameter, singkat kata bahwa kami sangat menyadari tidak mungkin lagi kebijakan pembangunan dan pemerintahan berjalan tanpa basis data yang akurat,” jelasnya.
PJ Bupati Garut, Barnas Adjidin mengungkapkan kedatangan Rieke Diah Pitaloka ke Kabupaten Garut membawa kado aplikasi data desa presisi.
“Yang pertama bahwa teh Rieke membawa kado untuk Kabupaten Garut yaitu Aplikasi Data Desa Presisi yang mana data itu bisa menggali banyak hal dari semua aspek,” jelasnya.
“Kalau kita ingin melihat rumah rusak ada, ingin melihat sekolah sebelah mana ada, semua ada disitu jadi dengan teknologi tentu kita semakin pintar dan dengan data yang disajikan kita dapat lebih cermat lagi terhadap bantuan-bantuan yang ada,” lanjut Barnas.
Lebih lanjut Barnas mengungkapkan dengan data yang akurat mempermudah pertanggung jawaban dan dalam pembangunan lebih akurat.
“Karena dengan data itu kita bisa mempertanggung jawabkan dan nanti kita akan membangun jalan 30 meter didata itu ada dapat diukur 30 meter jadi data ini presisi hasilnya juga bisa langsung terlihat,” jelasnya.
Disisi lain, Yudha Puja Turnawan Anggota DPRD Garut menjelaskan sesuai dengan arahan dari PJ Bupati Garut pihaknya bersama PLT Sekwan dalam penyusunan anggaran untuk secepatnya melakukan Raperda data desa presisi akan masuk dalam Properda tahun 2025 dan dibentuk Perda data Presisi Desa.
“Tadi atas arahan bapak PJ Bupati juga PLT Sekwan bapak Dudung insyaa Allah dipercepat pergeseran anggaran untuk Raperda data presisi desa akan masuk dalam properda tahun ini jadi kita ada 14 properda inisiatif DPRD secepatnya PLT Sekwan pengusulan anggaran jadi tahun ini kita bisa membuat naskah akademik dan langsung perubahan nanti pembentukan Perda data presisi desa,” jelasnya.
“Tadi luar biasa jadi terpetakan satu desa penyandang disabilitasnya berapa orang, ada yang tuna daksa, Suntingnya, rumah tidak layak huninya jadi ini sangat luar biasa jadi harus diadopsi oleh semua desa di kabupaten Garut dan payung hukumnya Raperda data desa presisi. Tadi sudah sepakat kita mengundang PLT Sekwan bahwa ditahun ini kita harus ada Raperda,” pungkas Yudha Puja Turnawan. (***)