Sepekan Pelaksanaan PPKM Darurat, Ada 4 Hal Yang Menjadi Evaluasi Pemkab Garut

0
Bupati Garut saat melaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait evaluasi PPKM Darurat di Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, (Diskominfo Garut)
Bupati Garut saat melaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait evaluasi PPKM Darurat di Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, (Diskominfo Garut)

GARUT, STATUSJABAR.COM – Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sudah hampir sepekan terlaksana di Kabupaten Garut.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Garut, melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat di Kabupaten Garut selama sepekan terakhir.

Bupati Garut, H Rudy Gunawan, menyampaikan ada 4 hal yang menjadi evaluasi Pemkab Garut, yang pertama berkaitan dengan mobilitas warga, di mana pihaknya menilai bahwa mobilitas ada pengurangan namun belum berkurang secara signifikan.

“Ternyata kita (dalam mobilitas) ada pengurangan tapi di berbagai pihak belum signifikan. Nah ini akan kita lakukan terus gerakan-gerakan untuk membatasi kegiatan masyarakat secara profesional dan humanis,” ujar Bupati Garut saat diwawancarai oleh insan pers seusai Rapat Koordinasi (Rakor) Forkopimda di depan Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (10/7/2021).

Meski saat ini sudah ada penegakkan hukum, seperti melakukan sidang di tempat yang dilakukan beberapa hari yang lalu, namun pihaknya terus akan meningkatkan penegakkan hukum bagi pelanggar PPKM Darurat ini.

Hal ke dua yang menjadi evaluasi Pemkab Garut adalah terkait kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Rudy mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinskes ) Garut, bahwa angka kematian di Garut meningkat, namun jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 menurun.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Rudy, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis dan mencari solusi untuk menangani hal tersebut. “Tentu saya berharap bahwa yang ke dua ini menjadi perhatian seluruh masyarakat, bahwa sekarang ini isolasi mandiri di rumah atau isolasi mandiri yang disediakan oleh pemerintah di Rusun dan Islamic Center akan ditingkatkan kualitasnya,” ucapnya.

Ia juga menuturkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet akan ada 24 jam, dan diharapkan tidak terjadi lagi antrian-antrian di RSUD dr. Slamet. Bahkan, guna menunjang hal tersebut Bupati Garut akan menyiapkan 500 bed di Rumah Sakit yang berlokasi di Jalan RSU ini, sebagai bentuk ikhtiar dalam menyelamatkan pasien yang terpapar Covid-19.

Sementara, hal ke tiga yang menjadi evaluasi Pemkab Garut adalah berkaitan dengan pelaksanaan Idul Adha yang akan dilaksanakn pertenghan bulan Juli nanti. Bupati Garut menerangkan, Pemkab Garut sudah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut berkaitan dengan pelaksanaan Idul Adha ini.

“Tentu kita berharap kondisi ini bisa dilaksanakan dengan baik, kami akan koordinasi dengan MUI, tetapi dalam konteks PPKM Mikro Darurat yang ada di sekitar perkotaan, ini juga menerapkan prinsip-prinsip kedaruratan,” tutur Bupati Garut.

Sedangkan poin terakhir atau poin keempat yang menjadi evaluasi Pemkab Garut adalah terkait dengan vaksinasi. Rudy menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan volume vaksinasi di Kabupaten Garut. Bahkan, Pemkab Garut siap melaksanakan 30 ribu vaksinasi, dan membuka kurang lebih 300 gerai di Kabupaten Garut, untuk meningkatkan akselerasi vaksinasi di wilayahnya.

“Kami siap dengan 30 ribu (vaksinasi), vaksinator kami siap, TNI Polri akan membuka gerai-gerai baru, Puskesmas juga akan membuka gerai, sehingga kami nanti ada kurang lebih 300 gerai ya, Puskesmas menganakan kembali di tempat-tempat mendekatkan masyarakat.” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here