STAI KH Badruzzaman Mewisuda 150 Wisudawan dari Tiga Program Studi

0
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) KH Badruzzaman mewisuda 150 wisudawan yang berlangsung di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (8/5/2024).
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) KH Badruzzaman mewisuda 150 wisudawan yang berlangsung di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (8/5/2024).

GARUT, STATUSJABAR.COM – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) KH. Badruzzaman mewisuda 150 wisudawan Ke-1 Tahun Akademik 2023/2024, di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (8/5/2024).

Adapun jumlah wisudawan sebanyak 150 mahasiswa dari tiga Program Studi, yakni Ekonomi Syariah, Komunikasi Penyiaran Islam, dan Manajemen Pendidikan Islam dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.

Ketua STAI KH Badruzzaman Aji Muhammad Ikbal menyampaikan, ini sebuah kado ulang tahun untuk anak-anak STAI berdiri pada akhir tahun 2019 dan ini tahun kelima sedangkan yang diwisuda sebanyak 150 mahasiswa.

Aji menyebutkan, awalnya angkatan pertama itu sebanyak 220 mahasiswa, namun karena pandemi Covid-19 dan hal lain-lain. Ahirnya yang bisa mengikuti wisuda hari ini sebanyak 150 mahasiswa artinya yang bisa melaksanakan wisuda sampai akhir.

“Alhamdulillah, janji kami, dari STAI KH Badruzzaman, dari empat jurusan untuk kedepan kita bisa memberikan kontribusi yang lebih baik dan memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik, melayani pendidikan murah yang terjangkau,” ucapnya.

Kenapa banyak mahasiswa di STAI ?mungkin dengan biaya kuliah yang terjangkau hanya Rp. 2 juta per semester dan tidak adanya uang bangunan.

Sedangkan untuk jurusannya, yakni prodi BK yang pertama di Garut sehingga bimbingan konseling ini yaitu prodi yang dibutuhkan di Kabupaten Garut.

“Jadi dari sekolah-sekolah menengah pertama (SMP) sampai atas, itu hanya 20% guru bimbingan konseling yang linier” ucapnya.

Kehadiran STAI, salah satunya, untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada di sekolah. “Daripada kita mengambil guru dari luar, lebih baik kita mengambil guru yang ada di Garut. Kalau kualitas bisa berjalan, itulah yang menjadi kesan dan kebanggaan di wisuda pertama ini,” ucapnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here