GARUT, STATUSJABAR.COM – Kampanye akbar dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut 2024, Syakur Amin dan Putri Karlina, diwarnai tudingan yang tidak bertanggung jawab.
Dalam vidio yang diunggah satu konten kreator memperlihatkan tumpukan sampah di lokasi acara, seolah-olah menunjukkan bahwa pasangan Syakur-Putri tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya program.
“Saya merasa marah dan geram dengan hadirnya kampanye akbar yang tidak mencerminkan semangat Garut bersih, Garut bebas sampah,” ujar dalam vidio tersebut.
Video tersebut segera menuai kontroversi karena sejumlah pihak menemukan kejanggalan. Pasalnya, hal ini menuai anggapan bahwa Garut Berseka dipolitisir dengan tidak bertanggungjawab untuk menyerang lawannya.
Padahal faktanya, saat video tersebut dibuat, panitia dan petugas memang belum selesai melakukan loading out dan cuaca hujan, sehingga masih dalam keadaan berantakan.
“Setelah beres kegiatan kami bersih-bersih dibantu dengan 12 anggota lainnya, total ada 15 orang dan dengan para pedagang juga kami membersihkan area. Namun, setelah itu hujan turun lebat sampai jam 9 malam, sehingga kamu berhenti beres-beres,” ujar Delia, salah satu tim kebersihan SOR Ciateul.
Ia juga menambahkan setelah semalaman hujan, tim kebersihan memutuskan untuk kembali merapikan area di besok paginya.
Selain itu, keterangan dari Dhani Omar Dien, selaku owner Vortable yang merupakan panitia penyelenggara, menegaskan bahwa timnya bertanggung jawab terhadap kebersihan acaranya,
“Kami adalah EO yang profesional dan selalu bertanggung jawab dari awal sampai akhir tentang masalah kebersihan. Kami selalu membereskan venue yang kami pakai.
Dhani juga menambahkan bahwa Putri Karlina memberikan amanat untuk menjaga kebersihan,
“Teh Putri mengamanatkan kepada kami untuk menjaga kebersihan dan juga kami lakukan. Kami telah siapkan 20 tim kebersihan, dengan 3.000 trashbag, ada 30 orang relawan PKL dari SOR RAA Adiwidjaya. Bahkan kami menyiapkan tim damkar untuk menyemprot membereskan venue setelah disapu dan dibersihkan,” ujarnya.
Saat ini, masyarakat Garut berharap bahwa Pilkada dapat berlangsung dengan jujur dan damai, tanpa adanya kampanye hitam yang merugikan pihak manapun. Di tengah kontroversi ini, pasangan Syakur-Putri tetap menegaskan komitmen mereka untuk memprioritaskan pembangunan Garut yang lebih baik. (***)